29 research outputs found

    PENGARUH PROSES AKTIVASI TERHADAP KINERJA ADSORBEN ORGANIK DARI KULIT BUAH MELON DALAM MENYERAP ION LOGAM Cr(III) DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI

    Get PDF
    Logam berat Cr(III) termasuk polutan yang membahayakan kesehatan manusia dan mahkluk biotik lainnya sehingga limbah industri yang mengandung logam tersebut harus melalui proses pengolahan intensif sebelum dialirkan ke pembuangan akhir, salah satunya melalui proses adsorpsi. Dalam penelitian ini dilakukan adsorpsi ion Cr(III) menggunakan adsorbent yang terbuat dari kulit buah melon sehingga bernilai ekonomis tinggi. Perbandingan perlakuan aktivasi yang terdiri dari aktivasi secara kimia menggunakan KOH, H3PO4, NaOH, dan ZnCl2, aktivasi secara fisika melalui karbonisasi pada temperatur yang bervariasi (200, 300, dan 400 °C) dan aktivasi hybrid dianalisa dan dideskripsikan dengan jelas. Selanjutnya, didapatkan beberapa poin utama yaitu adsorbent yang mendapat perlakuan aktivasi ganda menghasilkan nilai efisiensi penurunan konsentrasi polutan yang lebih tinggi dibanding aktivasi tunggal, aktivasi kimia dengan KOH dan H3PO4 bersifat lebih reaktif di banding menggunakan NaOH dan ZnCl2, sedangkan peningkatan temperatur karbonisasi berbanding lurus dengan laju peningkatan nilai efisiensi penyerapan Cr(III)

    Green Technology Contribution in Development of Coolant Wastewater Filtration

    Get PDF
    The aim of this study  is the contribution of green technology in the sustainable development of oily wastewater from machining process. The cross-flow membranes has been performed for treating wastewater emulsion of oil derived from the automotive industry on the metal cutting section. The  objective of this study is to treat liquid waste from machining process using membrane technology. The mechanism of ultrafiltration process is flow of small molecules pass through pore of membrane. The performance of the cellulose acetate hydrophilic membrane is determined by the permeate and rejection flux. The operation of this two-stage ultrafiltration membrane involves a 12% composite cellulose acetate membrane (CA-12) in phase I and 15% (15%) cellulose acetate membrane (CA-15) in phase II with a 90 minute operating time with pressure of 3.5 bar. Flux of phase I, without pretreatment and with pretreatment are 17,03 L / m2.h and 59,05 L / m2.h respectively. In phase II, the flux of treatment without and with preteeatment are 22.08 L / m2.h and 24.86 L / m2.h , respectively. COD and surfactant rejection for both membrane without pretreatment of 96.57% and 96.35%, whereas for waste feed with COD rejection of 98.56% and surfactant rejection of 97.44 %

    Adsorption Analysis of Activated Carbon from Rice Husk and Kepok Banana (Saba Banana) Peel for Treating Ogan River Water

    Get PDF
    Ogan river has been utilized as source of raw water for various purposes. The quality of water needs to be monitored continuously. Nowadays, the Ogan River was polluted by household waste and industrial wastewater. This study aims to obtain a better adsorber of rice husks or kepok banana peels activated carbon for treating the Ogan river. Activated carbon is used in different states of applications after its discovery as a robust and reliable is adsorbent. The used method to produces activated carbon is pyrolysis, physical-chemical activation, and steam pyrolysis from agricultural waste materials, e.g., rice husk, palm oil shell, and banana peels. Activated carbon is applied in water treatment, significantly to reduce total suspended solids, pH, and heavy metal (iron) of the Ogan river. In this study, rice husk and kepok banana peels activated carbon were produced using chemical activation with H3PO4 0.1 N 20% at a temperature of 450 oC. The morphological and performance test was conducted on prepared activated carbon. The top surface area of both activated carbon was observed using a scanning electron microscope (SEM) and Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR) analysis. The mean pore size was calculated to describe the adsorption process of the ogan river, which indicated total suspended solids (TSS) and iron (Fe) concentration, then pH value. The results showed that kepok banana peels activated carbon reduced TSS levels of 79.3 to 48.2 mg/L, decreased Fe concentration of 0.63 to 0.07 mg/L, and increased pH value of 5.94 to 7.89. Meanwhile, the adsorption using activated carbon of rice husk could reduce TSS concentration of 79.3 to 36.1 mg/L, decrease Fe concentration of 0.63 to 0.01 mg/L and increase the pH value increased from 5.94 to 7.16. It was concluded that the activated carbon of rice husks has better performance than kepok banana peels

    OPTIMASI KONDISI PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kondisi proses optimum pengolahan limbah cair industri kelapa sawit dengan menggunakan response surface methodology (RSM) yang terdiri dari 4 tahapan yaitu  membuat rancangan percobaan, model fitting, optimasi dan verifikasi. Rancangan percobaan menggunakan 23 full factorial design  dengan 28 run yang terdiri dari 18 run pada level dua (-1/+1), 6 run star points dan 4 run replikasi pada center points (0). Model fitting untuk persamaan pada polinomial tingkat empat (fourth-order polynomial) dibentuk untuk menggambarkan goodness-of-fit. Respon beberapa variabel yaitu air bubble flow rate (ABFR), hydraulic retention time (HRT), mixed liquor suspended solids (MLSS), and pH , digunakan untuk mendapatkan nilai optimum kondisi proses filtrasi, nilai maksimum pemisahan total suspended solids (TSS) dan ammonium nitrogen (NH3-N). Hasil RSM menunjukkan nilai optimum kondisi proses filtrasi untuk memisahkan TSS sebesar 99.63% dan NH3-N sebesar 92.82 % dengan ABFR pada 2.25 ml/min, HRT pada 276.93 min, MLSS concentration pada 4.50 g/L, and pH pada 6.50. Variabel yang digunakan pada penelitian ini mempengaruhi proses pemisahan secara signifikan untuk TSS dan ammonium nitrogen dengan nilai ANOVA dari R2 sebesar 0,9974 dan 0,999. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa sebuah pendekatan matematis dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi secara teori dan dapat diverifikasi dengan baik

    PEMBUATAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI

    Get PDF
    Perkembangan sektor industri yang sangat pesat tidak hanya memberikan sisi positif terhadap perkembangan perekonomian, kemajuan sosial serta teknologi bagi masyarakat, namun juga hasil samping berupa berbagai limbah termasuk limbah cair yang pada umumnya masih mengandung sejumlah partikel polutan yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan serta ekosistem. Dengan demikian, teknologi pengolahan yang tepat harus diberikan sebagai perlakuan pada limbah sebelum dialirkan ke tempat pembuangan akhir. Filtrasi membran, adsorpsi, proses oksidasi, koagulasi, flokulasi, dan pemanfaatan mikroorganisme secara biologi adalah beberapa contoh teknologi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas air limbah. Sebagaimana yang dibahas didalam artikel ini sehingga dapat memberikan gambaran ringkas mengenai beberapa teknologi yang tersedia dan dapat diapikasikan pada limbah cair hasil proses industri

    A-STATE-OF-ART REVIEW ON ADDITIVES FUNCTION ON POLYMERIC MEMBRANE PERFORMANCE FOR WASTEWATER TREATMENT

    Get PDF
    In this article, the recent development of polymeric membrane fabrication using additive for wastewater treatment is presented. The application of this substance has been recognized reliable to increase membrane performance against fouling phenomenon, especially for purifying industrial wastewaters that mostly have high loading of hazardous pollutants. The effects of modification techniques through additives addition on membrane casting solution are considerably included. This paper also discusses membrane fouling mechanism and other existing technologies available for treating contaminated water. Despite the existence of review paper discussing membrane fouling mitigation on literature, there is still the need of comprehensive review related to the novel technology regarding additive blending on membrane, especially on polymer-based membrane for water pollution control. Eventually, clear conclusion can be drawn that the suitability of additive substances and its composition as well as suitable operating conditions have great leverage on polymeric membrane performance regarding its anti-fouling and hydrophilic level

    REKAYASA SYSTEM TEKNOLOGI SEMI KONTINYU UNTUK PEMBUATAN BIO-DIESEL DARI MINYAK JARAK DAN CPO

    Get PDF
    One of the alternative for fosil replacing is biodisel which is produced from standard material like palm oil and sawit mentah. From the BPPT experiment, excessise biodisel has octan number to the piston machine, free sulfur, and produce a minimum smoke. So that, it is necessary to have methode due to a biodisel productcessary to have methode due to a biodisel production from CPO and jarak oil, in order to make manufacturing process in an eficient way. It is con an eficient way. It is considered that we hnsidered that we have to design biodisel manufacturing technology system continuously, which produced biodisel convertion higher. The experiment uses a standard material from  PT PN VII. A standard material that fulfill the SNI. The result of biodisel redemen comparison analysis,with batch process, and produced 70% in spce, 82% in CPO. The next process from jarak oil produced 89%  and 93% from CPO

    Pemahaman Warga RW. 03 Talang Putri Palembang Terhadap Manfaat dan Efek Samping Bahan Kimia Sintetis

    Get PDF
    Bahan kimia sintetis rumah tangga yang dipergunakan secara tidak tepat dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan. Minimnya pengetahuan masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan dan kurangnya informasi teknis penggunaan menjadi salah satu faktor terpaparnya bahan kimia berbahaya secara langsung. Hal ini terjadi pada masyarakat di wilayah RW. 03 Talang Putri Plaju Palembang, dimana penggunaan boraks dalam pengenyal bakso masih mudah dijumpai. Hasil analisa awal tingkat pemahaman masyarakat me­ngenai manfaat dan efek samping bahan kimia sintetis rumah tangga yaitu 38%. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih bijaksana dalam meng­gunakan bahan kimia sintetis rumah tangga sesuai dengan peruntukannya. Penyuluhan dilakukan melalui metode paparan, tanya jawab, pengisian kuesioner, dan demo pendeteksian bahan kimia berbahaya pada makanan menggunakan zat antosianin yang terdapat pada ubi jalar ungu. Hasil kegiatan PkM meningkatkan pemahaman masyarakat akan manfaat dan efek samping bahan kimia sintetis rumah tangga sebesar 62%. Kegiatan PkM ini dapat meluruskan kesalahpahaman yang umum terjadi di masyarakat di wilayah mengenai pemanfaatan bahan kimia sintetis

    PENAMBAHAN INHIBITOR EKSTRAK DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) TERHADAP PENGARUH LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON DALAM LARUTAN AIR LAUT

    Get PDF
    Indonesia merupakan negara berkembang, dimana indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi serta pembangunan yang terjadi setiap tahun mengakibatkan meningkatnya penggunaan berbagai logam, misalnya berupa besi, baja, aluminium, seng dan jenis logam lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu penggunaan logam yang berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar dapat menyebabkan penurunan mutu logam akibat interaksi logam tersebut dengan lingkungannya. Proses terjadianya korosi ini dapat kita kendalikan atau hambat dengan penambahan inhibitor. Inhibitor korosi itu sendiri dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang apabila ditambahkan ke dalam lingkungan korosif akan menurunkan korosi dari lingkungan tersebut pada logam. Salah satu tanaman yang banyak mengandung tanin dan zat antioksidan yang dapat berpotensi sebagai inhibitor korosi adalah daun pepaya (Carica papaya L.). Adanya kandungan tannin di dalam daun pepaya menjadikan tanaman ini kemungkinan dapat dipakai untuk menghambat laju korosi dari Baja Karbon. Variabel yang digunakan untuk diteliti adalah variasi waktu perendaman yaitu 3 hari, 6 hari, 10 hari dan juga variasi penambahan volume Inhibitor dengan konsentrasi 0%, 3% dan 9%. Hasil perendaman dan penambahan volume inhibitor yang efektif menurunkan laju korosi yaitu pada perendaman 6 hari dengan volume inhibitor 6% mendapatkan nilai penurunan laju korosi sebesar 1,0308 x 10-6 gr/cm2 . jam dan dengan nilai efisiensi sebesar 75,64%

    PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS BANK SAMPAH MELALUI PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

    Get PDF
    Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Masalah sampah timbul dengan adanya peningkatan timbulan sampah sebesar 2-4% pertahun, namun belum diimbangi dengan dukungan sarana dan prasarana penunjang yang optimal yang memenuhi persyaratan teknis. Undang-undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah lebih rinci menjelaskan tentang prinsip baru dalam mengelola sampah adalah reduce, reuse dan recycle (3R) yang artinya adalah mengurangi, menggunakan kembali, dan mengolah. Kebijakan tentang penetapan daerah percontohan untuk pengelolaan sampah melalui metode 3R melalui bank sampah dalam hal ini bank sampah Sakura, telah ditetapkan Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012. Kota Palembang adalah salah satu dari kota terpilih yang akan mengembangkan metode 3R di 3 Kecamatan, salah satunya adalah Kecamatan Alang-Alang Lebar. Sampah yang dihasilkan oleh 166 KK pada lokasi kegiatan program kemitraan masyarakat (PKM) ini sebesar 1,7 kg/KK. Penjualan produk berbahan baku sampah seperti kompos dan sampah anorganik berupa sampah kayu, sampah kertas dan sampah plastik sudah dilakukan Bank Sampah Sakura secara langsung dengan pengumpul. Kegiatan PKM ini mendorong industri mitra untuk aktif melakukan peningkatan produktivitas dalam proses pengelolaan bank sampah melalui pelatihan keterampilan dan pengetahuan mitra mengenai pendataan produk berbasis sampah dan model bisnis bank sampah melalui kegiatan salah satunya adalah pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif. Hasil kegiatan PKM ini berupa model bisnis bank sampah untuk peningkatan produksi bank sampah dan alat pirolisis yang diberikan kepada masyarakat untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar
    corecore